Penyair yang Keranjingan Minum Arak

Diposting oleh Hulu on Minggu, 06 April 2014

Penyair yang Keranjingan Minum Arak

sisik perut keperakan ikan-ikan dalam akuarium air tawar, si terus bergerak
itu berkilau memantulkan terang lampu, dan pada setiap kebersikerlipannya
aku terlontar ke kejauhan

itu seperti bahasa asap yang diapungkan sioux, navaho, ataupun apache dari
bukit kersik; mungkin juga bubung pembakaran tak sempurna dari kobaran
dari dahan-akar yang sengaja ditimbun pembuat arang di bungbulang, garut

seperti dukun menjaga energi orang mati agar bisa dipanggil oleh yang tetap
hidup, seperti puisi yang tetap dipertahankan di era prosa dan esai pada masa
kebudayaan teknologi informasi--agar ingatan terkekalkan padam candi luka
dengan altar puja bagi ingin kepada yang tersisa dan sia-sia

semacam tugal bagi doa di sepanjang pendakian usia dan bila itu tak kunjung
tumbuh kenapa tak kunjung mati? kenapa hanya perih kerlip sisik perak ikan
serta bubungan asap?

(Puisi Beni Setia)

baju bola baju murah